Laporkan Penyalahgunaan

Popular Posts

Contac Us

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut

Jumlah Pengunjung

Arsip

Labels List

Kelas Growth Blogger dari Growthing.id

Popular

Keluarga Sebagai Penggerak Budaya Literasi

3 komentar



Sumber gambar : Pixabay.com
Keluarga merupakan pondasi pertama dalam menanamkan pendidikan. Dalam keluarga, anak memperoleh pendidikan pertama tentang tata cara menjalani kehidupan. Mereka akan diajarkan tentang beragam nilai dan norma dalam masyarakat. Sehingga nantinya sang anak bisa menjalani kehidupan sesuai dengan tata cara dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Oleh karenanya peran keluarga terutama orang tua sangatlah penting dalam penanaman karakter anak. Nilai-nilai karakter yang ditanamkan oleh keluarga ini nantinya akan melekat pada diri anak dan akan menjadi kepribadiannya.

Diera ini selain menanamkan nilai-nilai dasar dalam kehidupan masyarakat. Keluarga juga memiliki peran tambahan yakni menanamkan pendidikan literasi kepada anak-anaknya. Memang seyogyanya pula pendidikan literasi tidak hanya dilakukan oleh pihak sekolah. Namun keluarga juga harus menjadi pionir dalam menanamkan pendidikan literasi. Pendidikan literasi ini penting sekali karena bisa mengasah pola pikir anak. Sehingga di masa depan anak-anak memiliki filter untuk memilah-milah informasi yang benar. Tanpa dibekali kemampuan literasi yang baik anak-anak kita akan menjadi korban dari berita-berita yang tidak bertanggung jawab. Berdasarkan dari data UNESCO bangsa Indonesia hanya memiliki minat baca sebesar 0,001%. Ini artinya diantara 1000 orang, hanya ada 1 orang yang memiliki minat baca. Hal ini tentunya menjadi pemacu kita untuk menggiatkan gerakan literasi.

Tidak dipungkiri saat ini semakin banyak keluarga yang mulai melakukan gerakan literasi sejak dini kepada buah hatinya. Mereka menginginkan agar anak sejak dini mencintai buku-buku. Sehingga nanti menjadikan buku sebagai salah satu kebutuhannya. Dan mendekatkan anak pada buku merupakan salah satu cara yang ampuh agar anak tidak mengalami ketergantungan terhadap gawai. Telah kita ketahui bersama bahwa pengaruh gawai sangatlah tidak baik bagi perkembangan anak. Baik perkembangan secara sosial maupun secara motorik. Bahkan kecanduan gawai bisa menyebabkan anak mengalami tantrum yang berlebihan. Baru-baru ini juga ada sebuah pemberitaan di media bahwa puluhan anak di Semarang, Jawa Tengah mengalami gangguan mental akibat kecanduan bermain game. Hal ini tentunya menjadi pelajaran berharga bagi kita tentang dampak negatif gawai bagi anak kita. Selain itu pula penggunaan gawai juga menyebabkan anak kurang beraktivitas di luar sehingga menyebabkan anak kurang bersosialisasi dengan temannya dan juga bisa menyebabkan anak obesitas. Karena anak kurang melakukan aktivitas yang membakar kalori.


Bagi orang tua yang memiliki dana untuk menanamkan kegiatan literasi bisa sangat mudah memberi buku-buku yang berkualitas dengan harga yang fantastis. Tetapi sebenarnya banyak pula buku yang memiliki harga standar tetapi kualitasnya juga cukup bagus. Sebenarnya kita bisa menyesuaikan harga buku dengan isi kantong kita. Hal yang terpenting adalah niat kita. Dengan niat yang sungguh-sungguh maka harga bukanlah halangan.  Karena di zaman sekarang buku adalah sebuah prioritas bagi sang anak. Buku bukan lagi kebutuhan sekunder, namun sudah menjadi kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh keluarga. Dengan membekali anak dengan kemampuan literasi yang baik, maka dimasa mendatang anak akan tubuh menjadi pribadi yang penuh percaya diri, kreatif dan tentunya memiliki daya nalar dan analisis yang bagus. Sehingga hal ini bisa membantu sang anak untuk memperoleh masa depan yang gemilang.

                   cara untuk menyediakan buku literasi                                 

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menyediakan buku-buku sebagai penunjang kegiatan literasi bagi anak:

Pertama,  menabung harian.  Tidak perlu nominal yang banyak, yang penting tiap hari rutin menabung maka akan terkumpul uang yang cukup banyak untuk membeli buku. Misalnya saja, setiap hari rutin menabung Rp 2000, maka dalam satu bulan akan terkumpul uang sebesar Rp 60.000,. Dengan jumlah uang tersebut maka kita bisa membeli 1-2 buku hingga lebih tergantung dari harga bukunya.

Kedua, mengikuti arisan buku. Dengan mengikuti arisan buku maka akan memudahkan kita untuk membuat anggaran dana untuk membeli buku. Dan jika harga buku mahal, maka akan dengan mudah terjangkau. Sehingga dengan demikian tidak begitu menganggu keuangan keluarga.

                                                         
Ketiga, membeli buku dengan cara kredit. Cara ini bisa kita lakukan jika kita belum memiliki cukup uang untuk membeli buku-buku. Tetapi memang tidak semua penjual buku menggunakan sistem ini. Oleh karenanya, kita harus mencari penjual buku yang bisa dibeli dengan cara kredit.

Keempat, mengajak anak ke taman bacaan. Dengan cara ini kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli buku. Kita tinggal mengajak anak kita pergi ke taman bacaan. Biasanya di taman bacaan tidak dikenakan biaya masuk. Semua anak boleh membaca buku yang disediakan tanpa dipungut biaya. Tetapi jika ingin membacanya di rumah kita bisa melakukan peminjaman.


                                  
                                               Sumber gambar : Pixabay.com
Setelah mengenalkan anak dengan buku-buku, tahap selanjutnya adalah mengajarkan anak untuk menuliskan informasi yang diperoleh. Cara pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan membiasakan anak-anak untuk menulis buku harian. Kita ajarkan supaya anak menuliskan kegiatan sehari-hari. Setelah anak terbiasa menuliskan kegiatan sehari-hari, selanjutnya diarahkan untuk menuliskan kembali informasi-informasi yang telah diterima dengan bahasanya sendiri.

            Ketika anak sudah terbiasa menuliskan informasi yang didapat. Langkah selanjutnya, ajarkan anak untuk berani menyampaikan informasi yang telah diperoleh secara lisan. Ajarkan anak untuk terbiasa berdiskusi sehingga dengan cara ini informasi yang disimpan di otak bisa tergali. Dengan terlatih berdiskusi maka akan semakin membuat daya nalar semakin berkembang. Sehingga bisa menyaring informasi-informasi yang bermanfaat dan membuang informasi yang tidak akurat.

Penanaman budaya literasi sejak dini memiliki manfaat yang luar biasa bagi perkembangan tumbuh kembang sang anak. Berikut ini adalah manfaat penanaman budaya literasi sejak dini bagi sang anak:

Pertama, menambah kosakata anak. Ketika membaca buku maka anak akan mengenali berbagai macam kosakata. Semakin banyak anak mengenal kosakata maka anak akan memiliki perbendaharaan kosakata yang cukup banyak. Dengan demikian maka anak akan mudah dalam berkomunikasi. Sehingga dimasa mendatang anak memiliki kemampuan yang cukup ketika harus melakukan komunikasi dengan banyak orang.

Kedua, meningkatkan kemampuan kognitif anak. Dengan membaca buku maka ilmu pengetahuan sang anak akan bertambah. Buku-buku tersebut akan menyajikan aneka macam ilmu pengetahuan. Sehingga semakin banyak buku yang dibaca maka akan semakin banyak pula pengetahuan yang didapat.

Ketiga, meningkatkan kemampuan analisa anak. Semakin banyak membaca, maka akan semakin banyak pula informasi yang diperoleh sang anak. Dengan demikian anak tidak akan mudah terpengaruh dengan informasi-informasi yang tidak bertanggung jawab. Karena anak yang memiliki banyak informasi tidak akan begitu saja percaya terhadap informasi yang diperoleh. Ia akan mencari berita pembanding untuk menilai apakah informasi tersebut akurat atau tidak.

Keempat, meningkatkan daya imajinasi anak. Dengan membaca banyak buku maka anak akan memiliki beragam gambaran dari informasi yang diterima. Hal ini nantinya yang akan membuat kemampuan imajinasi anak semakin berkembang. 

Mengingat pentingnya peranan literasi bagi perkembangan sang anak. Maka seyogyanya keluarga menjadi fasilitator pertama dalam penyediaan bahan-bahan kegiatan literasi. Karena merawat anak tidak hanya cukup memberi asupan makanan yang bergizi tetapi buku-buku yang bergizi juga memegang peranan penting bagi keberhasilan anak dimasa mendatang. Dengan kemampuan literasi yang baik, maka generasi kita akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas dan memiliki daya nalar yang tinggi. Hal ini tentunya bermanfaat sekali bagi kemajuan bangsa kita. Karena salah satu indikator kemajuan bangsa ditentukan dengan tingginya budaya literasi.


 #SahabatKeluarga
 #LiterasiKeluarga

Related Posts

3 komentar

  1. Balasan
    1. Terima kasih atas apresiasinya. Terima kasih juga telah berkunjung....

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar