Laporkan Penyalahgunaan

Popular Posts

Contac Us

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut

Jumlah Pengunjung

Arsip

Labels List

Kelas Growth Blogger dari Growthing.id

Popular

Diabetes Melitus dan Penyebabnya

Penyakit diabetes melitus

Sakit diabetes melitus (DM) adalah kondisi medis kronis yang terjadi ketika kadar gula dalam darah seseorang terlalu tinggi. Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin dengan baik. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan membantu mengatur kadar gula darah dalam tubuh.

Jenis-jenis penyakit diabetes melitus

Terdapat tiga jenis diabetes melitus, yaitu:

Diabetes melitus tipe 1: Diabetes melitus tipe 1 disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini menyebabkan produksi insulin menurun drastis atau bahkan berhenti sama sekali, sehingga gula darah tidak dapat diatur dengan baik. Kerusakan sel-sel pankreas pada diabetes melitus tipe 1 disebabkan oleh reaksi autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi justru menyerang sel-sel pankreas yang sehat.

Diabetes melitus tipe 2: Diabetes melitus tipe 2 disebabkan oleh kombinasi dari faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan makan yang tidak sehat, kurang beraktivitas fisik, dan obesitas. Pada diabetes melitus tipe 2, tubuh masih dapat memproduksi insulin, namun tidak dapat menggunakannya dengan baik sehingga gula darah tetap tinggi

Diabetes gestasional: Diabetes gestasional terjadi saat kehamilan karena hormon-hormon kehamilan dapat mengganggu kerja insulin. Hal ini menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk mengatur kadar gula darah secara efektif, sehingga terjadi peningkatan gula darah.

Selain faktor-faktor tersebut, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena diabetes meliputi usia, riwayat keluarga diabetes, kegemukan atau obesitas, kurang aktivitas fisik, serta riwayat penyakit tertentu seperti hipertensi dan sindrom ovarium polikisis.

Jika diabetes melitus tidak diobati atau tidak terkontrol dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi serius pada kesehatan seperti kerusakan ginjal, kerusakan saraf, gangguan penglihatan, masalah jantung dan pembuluh darah, dan luka yang sulit sembuh. Oleh karena itu, penting untuk mengelola diabetes melitus dengan baik melalui perubahan gaya hidup sehat dan perawatan medis yang teratur.

Gejala penyakit diabetes

Gejala penyakit diabetes melitus bisa bervariasi antara setiap individu, tergantung pada jenis diabetes melitus dan tingkat keparahannya. Namun, beberapa gejala umum yang mungkin terjadi pada penderita diabetes melitus antara lain:

  • Sering merasa haus
  • Sering buang air kecil, terutama pada malam hari
  • Merasa lapar yang berlebihan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kelelahan atau lemah
  • Sering mengalami infeksi pada kulit, gusi, atau saluran kemih
  • Luka yang sulit sembuh
  • Penglihatan kabur
  • Kesemutan atau mati rasa pada kaki atau tangan
  • Nafas berbau aseton (terutama pada diabetes melitus tipe 1)

Namun, beberapa penderita diabetes melitus dapat tidak menunjukkan gejala pada tahap awal atau hanya menunjukkan gejala yang sangat ringan sehingga seringkali diabetes melitus terdeteksi secara tidak sengaja saat melakukan pemeriksaan kesehatan rutin atau saat mengalami komplikasi akibat diabetes.

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko yang meningkat untuk diabetes melitus, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Semakin cepat diabetes melitus terdeteksi dan diobati, semakin kecil kemungkinan terjadinya komplikasi yang serius pada kesehatan.

Makanan yang baik untuk penderita diabetes

Penderita diabetes sebaiknya mengonsumsi makanan yang rendah karbohidrat, rendah gula, dan kaya akan serat. Berikut adalah beberapa makanan yang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah bagi penderita diabetes:

  • Sayuran hijau dan non-starchy seperti bayam, brokoli, kubis, selada, dan sayuran berdaun lainnya.
  • Buah-buahan segar dengan indeks glikemik rendah seperti apel, stroberi, blueberry, jeruk, dan anggur.
  • Protein dari daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, dan tahu.
  • Makanan yang kaya serat seperti biji-bijian, gandum, beras coklat, dan oatmeal.
  • Minyak nabati seperti minyak zaitun dan minyak biji rami.

Hindari makanan tinggi karbohidrat dan gula, seperti nasi putih, roti putih, makanan olahan, minuman manis, dan camilan tinggi gula. Penderita diabetes juga perlu mengatur jumlah makanan yang dikonsumsi dan memperhatikan waktu makan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi makanan yang tepat bagi penderita diabetes.



Related Posts

Posting Komentar